Jakarta, Jerawat tampaknya sudah menjadi masalah umum
di masyarakat dan seharusnya tidak sampai mengancam nyawa. Tapi
gara-gara obat jerawat, beberapa gadis harus menemui ajalnya.
Sebuah
pil jerawat yang umum dikonsumsi oleh ribuan perempuan muda di Inggris
dan beberapa negara lain di Eropa, kini sedang diselidiki menyusul
adanya isu masalah keamanan.
Setelah baru-baru ini terkait dengan
empat kematian, regulator di Prancis menangguhkan penjualan terapi
hormon Dianette, yang juga digunakan sebagai kontrasepsi oral dan
dikenal dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Di Kanada, 11
kematian pun dikaitkan dengan obat tersebut.
European Medicines
Agency, yang mengatur obat-obatan di seluruh Eropa, mengumumkan akan
melakukan tinjauan keamanan Dianette. Di Inggris, kekhawatiran tentang
obat ini semakin besar menyusul tewasnya beberapa wanita muda, salah
satunya Shannon Deakin yang meninggal pada tahun 2011 .
Shannon
Deakin (16 tahun) diresepkan Dianette oleh dokternya untuk mengobati
jerawat. Gadis asal Hoyland, South Yorkshire, Inggris, ini mengonsumsi
Dianette sekitar empat minggu sebelum akhirnya meninggal karena
trombosis vena dalam yang tak terdiagnosis, di mana gumpalan darah dari
kakinya masuk ke paru-paru, seperti dilansir Dailymail, Selasa (5/2/2013).
Dianette
atau Diane-35 telah diresepkan pada lebih dari 62.000 wanita Inggris
dalam setahun, biasanya untuk mengatasi sindrom ovarium polikistik
(polycystic ovary syndrome atau PCOS), masalah hormonal yang
mempengaruhi perempuan muda yang mengarah ke beberapa kista ovarium
kecil, menstruasi yang tidak teratur, jerawat dan rambut wajah
berlebihan.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh
ketidakseimbangan hormon seks pria testosteron, yang juga diproduksi
perempuan. Pada perempuan, hormon ini berfungsi untuk membantu kekuatan
otot dan berkontribusi terhadap dorongan seks.
Dianette adalah
kombinasi dari dua obat, yakni cyproterone (bentuk hormon progesteron
wanita) dan ethinylestradiol (estrogen), yang secara efektif menekan
efek testosteron.
Karena progesteron bisa mencegah ovulasi (pembuahan), Dianette juga bekerja sebagai kontrasepsi yang efektif.
Sementara
kontrasepsi oral lainnya membawa peningkatan risiko kecil bekuan darah,
yang dapat berbahaya dan berpotensi mematikan jika masuk ke paru-paru
atau otak, jenis progesteron di Dianette memiliki salah satu risiko
tertinggi bekuan darah dari semua kontrasepsi oral.
Menurut
laporan European Journal of Contraception And Reproductive Health Care,
cyproterone 65 persen lebih mungkin menyebabkan bekuan darah
dibandingkan levonorgestrel (sejenis progesteron yang ditemukan pil
kontrasepsi oral sebelumnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar